Zat Bahaya Rokok Penyebab Kanker Payudara



Asap rokok (tembakau) memanglah memiliki kandungan satu zat karsinogen yang beresiko untuk badan yakni Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (polycyclic aromatic hydrocarbon – PAH), yang bisa tingkatkan resiko kanker payudara. Walau demikian merokok juga mempunyai dampak antiestrogenik, yang bisa kurangi resiko kanker. Meningkatnya 2-Hydroxylation dari estradiol yaitu mekanisme yang mungkin saja berlangsung juga sebagai dampak anti-estrogenik pada orang yang merokok (JJ Michnovicz, 1986).

Hidrokarbon Aromatik Polisiklik

PAH adalah product sampingan dari hasil pembakaran, yang masuk ke pada badan dari beragam sumber seperti hasil pembakaran batubara serta kokas, mesin diesel, daging panggang serta rokok. Residu PAH kerap dihubungkan dengan partikel di hawa, hingga inhalasi dari polutan ini adalah fasilitas paling utama terjadinya paparan PAH.

Keterikatan pada merokok serta kanker payudara yang kontroversial bikin beberapa peneliti selalu lakukan riset yang lebih jauh. Dari hasil riset yang di terbitkan American Medical Association, edisi 22 Maret 2011 (Xue, 2011) memberi rangkuman bahwa perokok aktif, terlebih wanita yang merokok saat sebelum kelahiran pertama, mungkin saja terkait dengan sedikit penambahan dalam resiko terserang kanker payudara.


Zat karsinogen PAH bisa menuturkan jalinan mungkin pada penambahan resiko kanker payudara baik itu pada perokok aktif serta pasif. Asap tembakau juga memiliki kandungan beberapa ratus bahan kimia yang lain, termasuk juga tiga karsinogen pada manusia yakni polonium-210 (satu unsur radioaktif), benzena, serta vinil klorida). Beberapa zat ini sama seperti dengan zat karsinogen seperti toluene, 1, 3-butadiena serta nikotin (nicotine-derived nitrosamine ketone), yang seluruhnya di ketahui mengakibatkan tumor mammae pada riset untuk hewan. Nikotin yaitu karsinogen tembakau yang khusus sudah dapat dibuktikan tingkatkan proliferasi sel tumor serta transformasi sel epitel payudara yang sehat jadi sel kanker.

Dampak antiestrogenik rokok mensupport terjadinya penambahan resiko osteoporosis pada umur awal waktu menopause alami, serta melemahkan dampak therapy hormon pada orang yang merokok. Merokok saat sebelum menopause dihubungkan positif dengan resiko kanker payudara, serta ada panduan dari hasil beberapa peneliti bahwa merokok sesudah menopause mungkin saja berkenaan dengan sedikit penurunan resiko kanker. Ketidaksamaan ini tunjukkan ada dampak antiestrogenik dari merokok pada wanita postmenopause yang selanjutnya bisa kurangi kandungan estrogen endogen. Demikian sebaliknya, diantara wanita premenopause, dampak antiestrogenik dari merokok mungkin saja kurang kuat dengan cara penting kurangi kandungan estrogen endogen.

Beberapa peneliti berhipotesis bahwa tingkat yang lebih rendah dari estrogen bakal turunkan resiko kanker payudara, sesaat ketika yang sama zat karsinogen dalam asap rokok tingkatkan resiko perokok terserang kanker payudara.

wdcfawqafwef